Atap rumah atau genteng yang cantik,dapat menambah estetika hunian. Namun, bila salah memilih dan mendesainnya, maka penutup rumah ini akan membawa masalah. Kenapa?
Keberadaan atap sebagai penutup rumah menjadi poin tersendiri pada bangunan. Selain memperindah bentuk bangunan, kehadiran atap memiliki fungsi penting sebagai penutup ruang dari terpaan angin, panas, maupun hujan.
Selain fungsi itu, atap pun berperan penting dalam estetika rumah. Bentuk atau desain yang tepat dan warna yang sesuai dengan rumah Anda, membuat hunian lebih memesona.
Namun, dalam memilih dan menentukan jenis penutup rumah ini, sebaiknya Anda hatihati. Bila salah, akan membuat masalah. Hunian Anda pun menjadi tidak nyaman.Apalagi tinggal di daerah yang memiliki iklim istimewa seperti Indonesia. Dengan dua musim,yakni kemarau dan hujan, membuat Indonesia menjadi daerah yang mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi.
”Karena kondisi inilah, sebaiknya atap rumah atau genteng yang akan dipakai untuk hunian Anda, berbentuk yang simpel saja. Selain itu pilih bahan materialnya yang sesuai dengan kondisi iklim juga,” ungkap konsultan arsitek Arif Widjananto.
Dua prinsip itu, sebaiknya dipegang teguh oleh penghuni rumah. Alasan Arif, bila bentuk atap atau genteng saling bertubrukan dan kebanyakan jurai, justru akan membuat rawan bocor dan mudah rusak. Sebagai contoh, dia menunjuk model bangunan Bali, yakni satu bangunan punya satu atap. Desain atap semacam inilah yang paling efektif dan efisien bagi kondisi Indonesia.
Untuk pilihan genteng yang akan digunakan, Arif menyarankan sebaiknya mempunyai keterkaitan dengan bentuk desain rumah Tiap gaya rumah harus dipadukan dengan genteng yang menutupi bagian atas bangunan tersebut. Bila arsitektur bangunan memilih gaya tradisional maupun kolonial, maka lebih cocok menggunakan genteng jenis tile keramik atau beton. Akan lebih pas lagi, bila bangunan bergaya tradisional, memakai genteng yang terbuat dari bahan material tanah.
”Berbeda halnya dengan hunian yang mengusung gaya modern, maka ada keleluasaan untuk memilih dan mengaplikasikan jenis genteng yang akan dipakai,” ujar dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung ini. Setelah fungsi penutup rumah ini diperhatikan secara baik, sebaiknya Anda pun memperhatikan warna.Pilihan warna menjadi penting agar hunian menjadi lebih indah dan cantik. Sebaiknya warna genteng atau penutup atap ini disesuaikan dengan warna rumah itu sendiri.
Saat ini seiring tren bentuk bangunan minimalis, kebanyakan warna genteng yang dipakai berwarna hitam dan abu-abu tua. Begitu pula tekstur genteng.Bisa dipilih model silau yang memancarkan warnanya atau tidak. Dulu sempat booming penggunaan genteng tipe glasur yang punya tekstur mengkilap.
”Pilihan ini mampu menghadirkan kesan mewah. Namun sayangnya membuat pandangan menjadi silau. Belakangan banyak arsitek yang kurang menyukai tipe ini dan tidak lagi menggunakannya,” tutur konsultan arsitek di Hepta Desain ini.
Bahkan, kecenderungan terkini, desain rumah modern seolah-olah ingin menghilangkan kesan bentuk genteng. Tak heran, banyak bangunan yang dibuat kotak. Kalaupun menggunakan genteng bisa saja disembunyikan di balik bangunan kotak tadi.